Padmasana
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh manusia, maka dalam melakukan pemujaan kepada Tuhan, manusia membutuhkan media untuk memusatkan pikirannya. Sebab sangat sulit sekali untuk mengendalikan pikiran itu. Ia dikatakan bagaikan kuda binal yang suka lari ke sana kemari. Ada juga yang mengandaikan pikiran itu tak ubahnya bagaikan monyet yang dimasukkan dalam karung, ia akan tak henti-hentinya meronta-ronta.
Demikianlah pikiran itu, semakin dikendalikan
semakin sulit kita untuk menguasainya. Untuk itu dibutuhkan ketekunan dan kerja
keras. Mengapa pikiran itu sulit untuk dikendalikan ?
Bhagawan Wararuci mengatakan bahwa hal tersebut
disebabkan oleh karena pikiran itu, adalah merupakan sumbernya nafsu (Apang
ikang manah ngaranya, ya ika witning indriya). Kapan kita dapat mengendalikan
pikiran tersebut, maka kebahagiaan itu adalah sebuah keniscayaan. Hal ini
disuratkan dalam kitab Sarasamuscaya, Sloka 81 yaitu disebutkan:
“... hana pwa wwang ikang wenang humrt manah, sira tika manggeh amanggih sukha, mangke ring paraloka waneh”.
Artinya
jika ada orang yang dapat mengendalikan pikiran
pasti orang itu memperoleh kebahagiaan baik sekararig maupun di dunia yang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar