Jumat, 22 Juni 2012

Harapan itu selalu ada


Harapan itu selalu ada 

Setiap orang pasti pernah dilanda suatu problema. Ada yang berhasil menghadapi dan menyelesaikan problemanya dengan sukses; dan ada juga orang yang gagal menyelesaikan problemanya dan menjadi kesulitan. Tak jarang orang yang gagal ini akan menjadi frustrasi dan kehilangan semangat juangnya lagi, bahkan semangat hidupnya.

Mengapa demikian? Pastinya ini disebabkan karena kepercayaan mereka bahwa mereka telah gagal, dan tidak ada harapan lagi untuk merubah semuanya menjadi lebih baik. Dan kalo sudah begini, akan timbul frustrasi yang apabila akut, penyelesaian masalah dilakukan dengan cara menghabisi nyawanya. Hmmm, ini tidak benar. Ini merupakan jalan pintas yang salah (jadi jangan pernah ditiru ya ).

Memang betapa berat memikul masalah yang sangat susah untuk diselesaikan. Saat kesulitan semakin menjadi-jadi, kita selalu berharap datangnya kemudahan. Saat air mata semakin deras mengalir, yakinlah akan ada saatnya senyumankan mengantikannya. Saat malam semakin gelap, fajar pasti akan segera datang menjelang. Dan bila tiba saatnya, kesulitan, kepahitan, kepedihan , kesulitan akan segera pergi dan kemudahan akan segera datang.

Yakinlah harapan itu akan selalu ada, selama kita mau berusaha selalu ada asa didalamnya. Jangan biarkan kepedihan dan kesulitan membunuh kita perlahan-lahan, bahkan membuat kita berani membunuh diri kita, yakinkan diri bahwa asa akan selalu ada, karna kitalah yang menciptakan harapan. Tugas kita adalah berusaha, dan biarkan Tuhan yang menentukan. Saat kita sudah berusaha dengan baik, yakinlah Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk kita. Apapun yang terjadi dalam hidup kita yakinlah selalu ada harapan. 

catatan 22 Juni 2012

USADA


“USADA” PENGOBATAN TRADISIONAL BALI


I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya masih memiliki budaya pengobatan yang ternyata cukup manjur dan masih dipercayai oleh masyarakatnya untuk menanggulangi penyakit yang ada. Peninggalan budaya ini hendaknya tetap dipelihara dan dilestarikan, sehingga mampu dipergunakan untuk menunjang pembangunan manusia Indonesia seutuhnya lahir dan bathin. Dewasa ini pengetahuan orang Bali tentang penyembuhan (usada) masih mempunyai kehidupan yang sungguh-sungguh berhubungan dengan agama Hindu, hanya sedikit orang yang mau mempelajari secara seksama. Hal ini disebabkan bahwa masyarakat Bali mengalami hambatan sosio-psikologis untuk mempelajari lontar (usada dan tutur). Karena ada wacana yang ditafsirkan dan ditransformasikan secara keliru sehingga masyarakat merasa sungkan dan ragu serta takut untuk mempelajari teks lontar. Misalnya adanya wacana aywa wera (pengendalian diri atau agar hati-hati) dalam belajar, hal ini diartikan tidak boleh diberitahu atau dipelajari. Pengobatan tradisional Bali (usada) yang dikenalkan oleh para leluhur merupakan ilmu pengetahuan penyembuhan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama Hindu. Sukantra (1992) menyatakan, usada adalah ilmu pengobatan tradisional Bali, yang sumber ajarannya terdapat pada lontar. Lontar masalah pengobatan di Bali dapat dibagi menjadi dua golongan yakni golongan lontar usadha dan lontar tutur (Nala, 2002). Di dalam lontar tutur (tatwa) berisi tentang ajaran aksara gaib atau wijaksara. Ajaran anatomi, phisiologi, falsafah sehat-sakit, padewasaan mengobati orang sakit, sesana balian, tatenger sakit. Sedangkan di dalam Lontar Usada berisi tentang cara memeriksa pasien, memperkirakan penyakit (diagnosa), meramu obat (farmasi), mengobati (terapi), memperkirakan jalannya penyakit (prognosis), upacara yang berkaitan tentang masalah pencegahan (preventif), dan pengobatan (kuratif). Lebih Lanjut dalam Lontar Usada Taru Pramana dijelaskan bahan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuan. Di dalam usada ini secara mitologi tumbuh-tumbuhan itu dapat berbicara dan menceritrakan khasiat dirinya. Pengobat tradisional Bali yang betul betul mempelajari usada disebut

Balian usada.

1.2 Pengertian Usada dan Balian
Usada adalah pengetahuan pengobatan tradisional Bali, sebagai sumber konsep untuk memecahkan masalah di bidang kesehatan. Dengan menguasai konsep usada tersebut dan memanfaatkannya dalam kerangka konseptual di bidang pencegahan, pengobatan, rehabilitasi serta penelitian berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. Kata usada berasal dari kata ausadhi (bhs. Sansekerta) yang berarti tumbuhtumbuhan yang mengandung khasiat obat-obatan (Nala, 1992:1). Kata usada ini tidaklah asing bagi masyarakat di Bali, karena kata usada sering dipergunakan dalam percakapan sehari-hari dalam kaitan dengan mengobati orang sakit. Menurut Sukantra (1992:124) menyatakan usada adalah ilmu pengobatan tradisional. Masyarakat di Bali masih percaya bahwa pengobatan dengan usada banyak maanfaatnya untuk menyembuhkan orang sakit. Balian adalah pengobat tradisional Bali yakni, orang yang mempunyai kemampuan untuk mengobati orang sakit. Kemampuan untuk mengobati ini diperoleh dengan berbagai cara yaitu :

  1. Jenis balian berdasarkan pengetahuan yang diperoleh :

Balian katakson adalah balian yang mendapat keahlian melalui taksu. Taksu adalah kekuatan gaib yang masuk kedalam diri seseorang dan mempengaruhi orang tersebut, baik cara berpikir, berbicara maupun tingkah lakukanya. Karena kemasukan taksu inilah orang tersebut mampu untuk mengobati orang yang sakit.

Balian kapican adalah orang yang mendapat benda bertuah yang dapat dipergunakan untuk menyembuhkan orang sakit. Benda bertuah ini disebut pica. Dengan mempergunakan pica yang didapatkan balian tersebut mampu menyembuhkan penyakit.

Balian usada adalah seseorang dengan sadar belajar tentang ilmu pengobatan, baik melalui guru waktra, belajar pada balian, maupun belajar sendiri melalui lontar usada.

Balian campuran adalah balian tatakson maupun balian pica yang mempelajari usada.

  1. Jenis balian berdasarkan tujuannya :

Balian panengen (baik)
Balian Pangiwa (jahat)

  1. Jenis balian berdasarkan profesi :

Lung (patah tulang)
Manak (beranak)
Apun (lulur)
Wuut (urut)
Kacekel (pijat)

II SEHAT DAN SAKIT

2.1 Tri Murti
Manusia disebut sehat, apabila semua sistem dan unsur pembentuk tubuh (panca maha bhuta) yang berhubungan dengan aksara panca brahma (Sang, Bang, Tang, Ang, Ing) serta cairan tubuhnya berada dalam keadaan seimbang dan dapat berfungsi dengan baik. Sistem tubuh dikendalikan oleh suatu cairan humoral. Cairan humoral ini terdiri dari tiga unsur yang disebut dengan tri dosha (vatta=unsur
udara, pitta=unsur api, dan kapha=unsur air). Tiga unsur cairan tri dosha (Unsur udara, unsur api, dan unsur air) dalam pratek pengobatan oleh balian dan menurut agama Hindu di Bali (Siwasidhanta), Ida Sang Hyang Widhi atau Bhatara Siwa (Tuhan) yang menciptakan semua yang ada di jagad raya ini. Beliau pula yang mengadakan penyakit dan obat. Dalam beberapa hasil wawancara dengan balian dan sesuai dengan yang tertera dalam lontar (Usada Ola Sari, Usada Separa, Usada Sari, Usada Cemeng Sari) disebutkan siapa yang membuat penyakit dan siapa yang dapat menyembuhkannya. Penyakit itu tunggal dengan obatnya, apabila salah cara mengobati akan menjadi penyakit dan apabila benar cara mengobati akan menjadi sembuh (sehat). Secara umum penyakit ada tiga jenis, yakni
·         penyakit panes (panas),
·         nyem (dingin), dan
·         sebaa (panas-dingin).

Demikian pula tentang obatnya. Ada obat yang berkasihat
·         anget (hangat),
·         tis (sejuk),dan
·         dumelada (sedang).
·          
Untuk melaksanakan semua aktifitas ini adalah
·         Brahma,
·         Wisnu, dan
·         Iswara.

Disebut juga dengan Sang Hyang Tri Purusa atau Tri Murti atau Tri Sakti wujud Beliau adalah api, air dan udara. Penyakit panes dan obat yang berkasihat anget, menjadi wewenang Bhatara Brahma. Bhatara Wisnu bertugas untuk mengadakan penyakit nyem dan obat yang berkasihat tis. Bhatara Iswara mengadakan penyaki sebaa dan obat yang berkasihat dumelada. Penyakit seperti kita ketahui, tidaklah hanya merupakan gejala biologi saja, tetapi memiliki dimensi yang lain yakni sosial budaya. Menyembuhkan suatu
penyakit tidaklah cukup hanya ditangani masalah biologinya saja, tetapi harus digarap masalah sosial budayanya. Masyarakat pada umumnya mencari pertolongan pengobatan bukanlah karena penyakit yang patogen, tetapi kebanyakan akibat adanya kelainan fungsi dari tubuhnya. Masyarakat di Bali masih percaya bahwa pengobatan dengan usada banyak maanfaatnya untuk menyembuhkan orang sakit.
Walaupun telah banyak ada Puskesmas tersebar merata di setiap kecamatan, tetapi berobat ke pengobat tradisional Bali (balian) masih merupakan pilihan yang tidak dapat dikesampingkan begitu saja baik bagi orang desa maupun orang kota.

2.2 Jenis Penyakit

Penyakit secara umum dapat dibedakan atas dua macam yaitu :

1. Penyakit Sekala (Penyakit naturalistik) :
Dalem (Penyakit Dalam)
o Penyakit Panas
o Penyakit Panas-Dingin
o Penyakit Dingin.
Barah (Bengkak local)
Mokan (Badan bengkak dan sakit)
Buh (perut bengkak dan berair)
Pemali (Sakit seperti ditusuk-tusuk)
Sula (Sakit melilit di perut atau kolik)
Sirah (sakit kepala, pusing)
Kulit (Penyakit kulit)
Tuju (Rematik, bengkak berpindah)
Tiwang (Sakit ngilu atau kejang)
Upas (Gatal dari dalam badan atau luar badan)

2. Penyakit Niskala (Penyakit Personalistik)
Leyak (Penyakit disebabkan oleh manusia yang dilihat lain)
Desti (Penyakit dengan mempergunakan media milik yang akan dituju)
Teluh (Penyakit yang disebabkan oleh makhluk mirip manusia seperti bayangan, dll)
Papasangan (Penyakit disebabkan oleh benda yang berkekuatan magis di tanam di tempat orang yang dituju)

III. PENGOBATAN

3.1      Serana dan Tamba

Pengobatan yang dilakukan oleh Balian di Bali dikenal dengan istilah
Tatambaan, dimana Tamba berarti obat (ubad). Dalam prosesi pembuatan obat oleh balian ada dua hal yang perlu mendapat perhatian yakni serana dan tamba. Tamba adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyembuhkan orang sakit, pada umumnya terdiri dari ramuan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan serana adalah merupakan alat penghubung antara kekuatan Balian dengan penyebab penyakit yang ada pada pasien. Obat yang diberikan oleh orang biasa tanpa disertai dengan kekuatan gaib, maka dikatakan bahwa obat itu tanpa serana. Tamba dan serana merupakan satu kesatuan sebagai suatu alat untuk menyembuhkan orang yang sakit. Keduanya saling menunjang agar dapat berfungsi maksimal.

3.2      Bahan obat

1.        Penyakit Sekala :

o Bahan Obat :
􀂃 Taru (tanaman)
􀂃 Sato atau Buron (binatang)
􀂃 Yeh atau Toya (air)
􀂃 Sarana pertiwi (garam, mineral)
􀂃 Madu, susu, arak, tuak, dan brem.

o Bentuk Obat :

􀂃 Padet (padat)
􀂃 Enceh (cair)
􀂃 Belek (setengah padat-cair)

o Cara Pembuatan :

􀂃 Ulig (digerus)
􀂃 Pakpak (dikunyah)
􀂃 Lablab (direbus)
􀂃 Goreng (digoreng)
􀂃 Nyahnyah (dioseng)
􀂃 Tambus (dimasukkan diabu panas)
􀂃 Tunu (dipanggang)

o Cara Penggunaan :

􀂃 Obat dalam :
Tetes (diteteskan)
Tutuh (dimasukkan melalui hidung)
Loloh (diminum)
􀂃 Obat luar :
Oles (dioleskan)
Boreh (dilulur)
Simbuh (disembur)
Uap (diurapkan)
Usug (dikompres)
Ses (pembersihan luka)
Limpun (diurut)
Kacekel (dipijat)
Tampel (ditempel).

o Khasiat obat :

􀂃 Anget (panas)
􀂃 Tis (dingin)
􀂃 Dumalada (sedang).

2. Penyakit Niskala :

o Dengan mempergunakan prana (energi) melalui :
􀂃 Meditasi
􀂃 Menghidupkan chakra.
􀂃 Menghidupkan aksara dalam diri
􀂃 Dengan dasa bayu
􀂃 Dengan kanda pat.
􀂃 Dan Lain Sebagainya.

3.3. Jenis Penyakit dan Pengobatan

􀂙 Penyakit Kulit :
1. Tilas Naga.
Bahan Obat :
Obat Luar :
Kules lelipi (kulit ular), Daun Nasi-Nasi, Injin, Kunyit, Hati ayam Bihing (merah) dibakar.
Cara Pembuatan :

Semua bahan obat tersebut di gerus (Ulig) ditambah air panas, setelah itu disaring. Air saringannya ditambahkan bedak. Dipakai sebagai bedak pada kulit yang sakit.

Obat Dalam :
Lunak (asem), Gula Bali, Kunyit (kunir), Madu.

Cara Pembuatan :
Kunyit (kunir) dikikih (diparut), lunak, gula bali, dan madu di gerus dan ditambahkan air angat satu gelas kemudian disaring. Air saringannya diminum 3 X sehari (Pagi, Sore, dan Malam).

2.    Tilas Bunga.

Bahan Obat :
Obat Luar :

Jahe, Kunyit (kunir), Kencur, kerikan pohon cempaka, jajan begina matah dibakar, air cuka.

Cara Pembuatan :

Jahe, Kunir, Kencur, Kerikan Pohon Cempaka, Jajan begina digerus (ulig) ditambah air cuka kemudia disaring. Air saringan dipakai obat Oles pada kulit yang sakit.
Obat Dalam :
Padang Sendok, Lamongan, Temu-temu, madu, jeruk Nipis.

Cara Pembuatan :
Padang Sendok, Lamongan digerus ditambahkan air angat satu gelas kemudian airnya diperas. Air perasan ditambahkan air jeruk nipis dan madu, diminum 3 kali.

3. Penyakit Lepra :
Bahan Obat :
Hong taen sapi, hong tiing, hong telagi, hong dedalu, hong bulan, buni selem, umbi game, lunak tanek selem, cuka belanda, wiski.

Cara Pembuatan :
Hong taen sapi, hong tiing, hong telagi, hong dedalu, hong bulan, buni selem, umbi game, lunak tanek selem, semua bahan tersebut digerus sampai halus kemudian disaring dan ditambahkan cukabelanda, dan wiski.
Catatan dilakukan pembersihan (lukat) di Pemuhun (tempat Pembakaran jenazah; dan disertai dengan mengaturkan caru.

4. kusta, bulenan (kurap), dan Lepra.
Bahan Obat :
Obat Dalam :
Buah jebug + Kakap Sedah + Buah Base + Gambir

Cara Pembuatan :
Buah jebug + Kakap Sedah + Buah Base + Gambir digerus sampai alus kemudian ditambahkan air panas secukupnya disaring; airnya diminum satu sendok makan setiap hari 3 kali (Pagi, Siang, dan Sore).

Obat Luar :
Kakap sedah + Jahe + Isen Kapur + Kesune Jangu + Akah Paku Dukut + Inan Kunyit.

Cara Pembuatan :
Kakap sedah + Jahe + Isen Kapur + Kesune Jangu + Akah Paku Dukut + Inan Kunyit semuanya digerus dipakai boreh.
5. Alergi Kulit
Bahan Obat :
Kakap Base + Inan Kunyit + Dakep-dakep
Cara Pembuatan :
Kakap Base + Inan Kunyit + Dakep-dakep digerus kemudian ditambahkan air panas disaring diminum sebagai loloh.

􀂙 Penyakit Saluran Pernapasan.

1. Bengek (Sulingan)
Bahan Obat :
Air Bungkak (kelapa Muda), Daun Kesimbukan, Daun Pancar Sona, Sari Kuning, Air Damuh.
Cara Pembuatan :
Air Bungkak (kelapa Muda), Daun Kesimbukan, Daun Pancar Sona, Sari Kuning direbus. Airnya disaring ditambahkan air Danuh dipakai Tutuh (obat masuk melalui hidung).
2. Batuk Kering
Obat Dalam :
Bahan Obat :
Bunga belimbing Buluh, Daun Pancar Sona, Bawang Metambus, Daun Sulasih mihik, Kencur. Jeruk nipis.
Cara Pembuatan :
Bunga belimbing Buluh, Daun Pancar Sona, Bawang Metambus, Daun Sulasih mihik, Kencur ditumbuk dimasukkan dalam kantong plastik kemudian dikukus setelah itu diperas. Air perasannya ditambahkan jeruk nipis diminum 3 X dalam sehari.

Obat Luar :
Bahan Obat :

Biji Nangka, Mesui, Jebuharum, jahe
Cara Pembuatan :
Biji Nangka, Mesui, Jebuharum, jahe digerus (ulig) ditempelkan pada dada (ulu hati).

3. Kohkohan (Batuk Berdahak)
Obat Dalam
Bahan Obat :
Daun Belimbing Besi, Kunir, Kulit Kelapa Ditambus, Bawang ditambus, Lunak.
Cara Pembuatan :
Daun Belimbing Besi, Kunir, Kulit Kelapa Ditambus, Bawang ditambus, Lunak. Digerus (ulig) ditambahkan air Panas, kemudian disaring. Air saringannya diminum.
Obat Luar
Bahan Obat :
Bungkil Biu dang saba, Bawang metambus, kepik Waru, minyak kelapa bali.
Cara pembuatan :
Bungkil Biu dang saba, Bawang metambus, kepik Waru digerus kemudian ditambahkan minyak kelapa bali dipakai obat tempel pada tulang Gihing.

4. Penyakit saluran Pernapasan
Bahan Obat :
Obat Luar :
Liligundi Sekemulan + Kesuna Jangu + Kencur + Beras
Cara Pembuatan
Liligundi Sekemulan + Kesuna Jangu + Kencur + Beras digerus sampai alus ditambahkan air panas secukupnya.

5. Penyakit batuk Berdarah
Bahan Obatnya :
(Jahe Pahit + Jeruk Nipis + Minyak Dehe digunakan sebagai loloh).


􀂙 Penyakit Perut

1. Buh (Perut Membesar)
Bahan Obat :
Biji Tabu (waluh), Pepaya matang, Kentang, Wortel, ½ sendok cuka, ½ sendok brem, ½ kecap manis.
Cara Pembuatan :
Biji Tabu (waluh) dinyanyah kemudian digerus, Pepaya matang, Kentang, Wortel dikihkih kemudian dikukus airnya diambil ditambahkan ½ sendok cuka. ½ sendok brem, ½ kecap manis, lalu diminum untuk obat.
2. Mag.
Bahan Obat :
Obat Dalam :
Ketela Bun (rambat), Garam sedikit, Air Titisan.
Cara Pembuatan :
Ketela Bun (rambat) diparut, ditambahkan Garam sedikit, Air Titisan kemudian dimakan sehari empat kali.
Obat Luar
Bahan Obat :
Kulit manggis, Kesuna Jangu, Abu (arang), minyak kelapa bali.
Cara Pembuatan :
Kulit manggis, Kesuna Jangu, Abu (arang) digerus sampai halus kemudian ditambahkan minyak kelapa bali ditempelkan pada ulu hati.

3. Perut Panas dan Atau dingin karena infeksi.
Bahan Obat : Bidara Upas
Cara Pembuatan :
Bidara Upas Direndam Dengan Air Panas, setelah dingin diminum dengan dosis tiga gelas dalam satu hari.

4. Berak Darah
Bahan Obatnya :
Sri Kaya Masak + Es Batu sampai dingin, kemudian dimakan.
Babakan Jati + Bawang Adas + asaban Cenana digerus sampai alus kemudian disaring dijadikan loloh.

5. Perut Sakit :
Bahan Obat :
Kerikan Buah + Kerikan Gedang + Bangle Tiga Iria + Uyah Areng.
Cara Pembuatan :
Kerikan Buah + Kerikan Gedang + Bangle Tiga Iria + Uyah Areng dipapak disimbuhkan dibagian perut yang sakit.

􀂙 Sakit Tulang
Bahan Obat :
Obat Luar :
Akar Kayu Tulang, Akar Sambung Tulang, Akar kayu Tiwang, Akar liligundi, kelapa ental, sindrong jangkep.
Cara Pembuatan :
Akar Kayu Tulang, Akar Sambung Tulang, Akar kayu Tiwang, Akar liligundi, kelapa ental, sindrong jangkep digerus kemudian digoreng dipakai untuk boreh pada bagian yang sakit.
Bata merah digambar dengan Ongkara dipanaskan dan diatasnya diisi daun liligundi secukupnya dan diinjak dengan kaki yang sakit sampai keluar air pada kaki yang sakit.
Obat Dalam :
Daun Paye Puuh, Kuncuk Pule, Daun Ginten Cemeng, Temukus, akah kayu angket, temu ireng, jahe pahit
Cara Pembuatan :
Daun Paye Puuh, Kuncuk Pule, Daun Ginten Cemeng, Temukus, akah kayu angket, temu ireng, jahe pahit digerus kemudian ditambahkan air panas secukupnya dan disaring. Air saringannya diminum 3 kali dalam sehari.

􀂙 Sakit Kepala.
1. Puruh atau Belahan
Obat Luar :
kulit telur ayam, daun sembung, mesui, cekuh nunggal, buah base, daun dagdag.
Cara Pembuatan :
kulit telur ayam, daun sembung, mesui, cekuh nunggal, buah base digerus sampai halus kemudian ditempelkan pada kepala ditutup dengan daun dagdag. Catatan dalam pengobatan tidak boleh kena asap, merokok, kena air. Dan untuk obat urutnya dipergunakan bawang merah, kayu putih, limo diurut pada tulang belakang (tulang gihing).
2. Obat Rambut Rontok
Bahan Obatnya :
Obat Luar :
Kelabet, daun langir, daun mangkok, lidah buaya, putih semangka pusuh.
Cara Pembuatan :
Kelabet, daun langir, daun mangkok, lidah buaya, putih semangka pusuh di lablab kemudian disaring, airnya dimasukkan ke dalam botol ditutup kemudian didinginkan dalam air baru dipakai dikepala sampai kena kulit kepala.

Obat Dalam :
Daun jempiring, gula bali,
Cara Pembuatan :
Daun jempiring, gula bali digerus kemudian disaring diminum.

􀂙 Penyakit Pada Wanita
1. Keputihan
Bahan Obat :

Obat Luar :
Daun keliki, kulit manggis, bawang merah.
Cara Pembuatan :
Daun keliki, kulit manggis, bawang merah digerus ditempelkan pada perut.
Obat Dalam :
Akah kemogan, tain yeh, umbi ikose (sejenis isen).
Cara Pembuatan :
Akah kemogan, tain yeh, umbi ikose (sejenis isen) digerus dan ditambahkan air panas secukupnya kemudian disaring dan diminum sebagai loloh.

2. Datang Bulan Tak Lancar.
Bahan Obat :
Obat Luar :
temako, lunak, minyak tandusan
Cara Pembuatan :
temako, lunak, minyak tandusan digerus ditempelkan pada pusar pada malam hari.
Obat Dalam :
daun isen, gula bali, akah biu dang saba, blangsah buah, sari kuning.
Cara Pembuatan :
daun isen, gula bali, akah biu dang saba, blangsah buah, sari kuning digerus kemudian ditambah air panas dan disaring, airnya diminum untuk obat.

3. Vagina Sakit
Bahan Obat
Obat Luar :
untuk Mandi : daun candi late direbus untuk air mandi.
Untuk oles : jagung muda, gadung cina, buah kem, umbi ilak, daun ilak, semuanya direbus disaring kemudian ditambahkan dengan perbandingan 1 : 1 air mawar.

􀂙 Sakit Gigi
1. Sakit Gigi tidak ada ocel
Bahan Obat :
a. Untuk gosok gigi : Getah kamboja ditambah odol atau garam
b. Obat kumur : Babakan ental, garam direbus, air rebusan dipakai kumurkumur.
c. Obat oles : Daun kayu anyeket, daun tabia lombok, hatin bawang, air cendana semua bahan digerus sampai halus.

2. Sakit Gigi Yang Berlubang
Bahan Obat :
arang Kau-kau, sembung, trusi.
Cara Pembuatan
arang Kau-kau, sembung, trusi digerus ditambahkan air panas dijadikan obat kumur.

3. Sakit Gigi
Bahan Obat :
Jahe Pahit + Jeruk Nipis + Minyak Dehe + Boton Tuwung Kanji yang Tua.
Cara Pembuatan :
Jahe Pahit + Jeruk Nipis + Minyak Dehe + Botun Tuwung Kanji yang Tua di lablab, kemudian airnya disaring dipakai obat kumur.
Air Lumut dipakai Kumur-Kumur.



􀂙 Obat Pitalitas (Wandu)
Bahan Obat :
Obat Dalam :
Kuning Telur ayam, air kunir 1 sendok, serbuk merica, madu dicampur dijadikan satu dan diminum sebagai loloh.
Kuud ental, wortel, ketela. Kelapa metunu; semuanya itu digerus kemudian dikukus, airnya diambil dijadikan loloh.
Obat Luar :
Buah Tibah dicocok dimasukkan garam, kemudian ditambus, kemudian diinjak tepat kena cekok kaki.
Kelapa hijau muda+27 biji merica -------- minum
Mempeenak Rasa : sari bunga pudak+madu+pijer, lalu disaring --- Dioleskan pada kelamin.
Menghidupkan Penis : Lawos 3 iris+bawang Tunggal 7 iris+daun jeruju dijadikan loloh + Tuak ----minum.

􀂙 Obat Luka
Bahan Obat :
Minyak Alu, Yeh Lunak, Yeh Jeruk Purut, dipakai obat oles luka.
Isen, Batang jepun di lablab atau ditambus airnya dipakai obat oles.

􀂙 Penyakit Mata
1. Mata Merah :
Bahan Obat :
Air Batang Simbukan, Umbi tunjung, air kakap.
Cara Pembuatan :
Umbi Tunjung ditambus , ditambah air batang simbukan dan air kakap kemudian disaring; airnya dijadikan obat tetes.
Air rebusan daun Kelor dipakai air mencuci mata setiap bangun pagi.

2. Mata Tumbuhan (ada daging di dalam mata)
Bahan Obatnya :
Darah Bulu ekor ayam, Darah Ekor lindung dipakai obat tetes mata.

􀂙 Gangguan Saluran Kencing
1. Kencing Darah
Bahan Obatnya :
Semangka + Gula Batu
Cara Pembuatan :
Semangka dicocok sampai berlubang kemudian dimasukkan gula batu didiamkan selama satu hari, kemudian air semangka itu diminum untuk obat.
2. Kencing Batu
Bahan Obatnya :
Kelungah Nyuh Mulung + Bunga Gedang Renteng + Bawang Adas + Bulih Sutra + Jeruk Nipis.
Cara Pembuatan :
Kelungah Nyuh Mulung dilobangi dan dimasukkan Bunga Gedang Renteng + Bawang Adas + Bulih Sutra + Jeruk Nipis, kemudian didadah sampai matang. Airnya diminum lebih kurang dengan dosis 2 sampai 3 kelapa dalam sehari.
3. Penyakit Kencing Manis
Bahan Obatnya :
Widara Upas + Jahe Pahit + Jeruk Nipis + Sambi Roto + Bidara
Upas.
Cara Pembuatan :
Widara Upas + Jahe Pahit + Jeruk Nipis + Sambi Roto + Bidara Upas direbus sampai mendidih dan air tinggal sepertiganya, kemudian disaring. Air saringannya diminum sebagai obat.
􀂙 Penyakit Asam Urat
Bahan Obat :
Obat Luar :
Babakan Juwet + Babakan Book + Babakan Jepun + Pomor Bubuk + Kesuna Jangu + Isen Pabuan + Air Cuka.
Cara Pembuatan :
Babakan Juwet + Babakan Book + Babakan Jepun + Pomor Bubuk + Kesuna Jangu + Isen Pabuan digerus sampai alus kemudian ditambahkan air panas secukupnya disaring kemudian + Air Cuka.
􀂙 Obat Bengkak
Bahan Obatnya :
Jabug Arum 3 Biji + Inan Kunyit + Temutis
Cara Pembuatan :
Jabug Arum 3 Biji + Inan Kunyit + Temutis di kunyah sampai alus kemudian disimbuhkan pada tempat yang bengkak.
􀂙 Darah Kotor
Bahan Obat :
Buah Menori (di ambil bijinya yang muda) + Pancar Sona Sekembulan.
Cara Pembuatan :
Buah Menori (di ambil bijinya yang muda) + Pancar Sona Sekembulan di Gerus Sampai Alus ditambahkan air panas secukupnya, kemudian disaring. Diminum sebagai loloh.
􀂙 Obat Jerawat
Bahan Obatnya :
Kakap Tabia Bun + Kesuna Jangu + Akah Paku Jukut + Inan Kunyit.
Cara Pembuatan :
Kakap Tabia Bun + Kesuna Jangu + Akah Paku Jukut + Inan Kunyit di gerus sampai alus dijadikan boreh (bedak) pada Jerawat.

……….oo0oo……..