aku tlah lalui jalan terjal penuh duri laut luas gunung ngarai lembah juga hiruk pikuk kota
aku tlah lewati siang malam pajar juga senja
aku tlah lihat matahari pagi kemerahan matahari siang menyengat matahari senja yang saga juga bulan penuh bulan compeng gelap tanpa sinar benderang kerlip bintang
aku tlah rasakan pahit manis asam kecut di lidah
tapi aku sudah tak berdaya tidak mampu bertahan dengan sepi yang kau buat dalam pelarianku menuju liang kubur tubuhku tak lagi utuh jiwaku tak lagi teguh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar