Aku pergi dari pagimu yang sudah kau buang tanpa sisa sepotong jua saat terlihat bocah asyik bermain tak perduli dingin dan panas tanpa alas kaki tegar menantang pagi mata kecil berbinar senyum manis mengambang dibibirnya yang kecil tangannya kecil melambai memanggih namaku tapi dia ada di sudut halaman yang jauh terlihat samar tertutup kabut pagi nan pekat sudah kucoba picingkan mata sekedar aku bisa melihat tangannya yang kecil melambai tapi lacur terlajur hilang ditelan kabut Aku sangat kecewa juga ingin berontak lagi-lagi kabut datang dan aku tak berdaya melihat mulut kecilnya berucap halus... setengah berbisik dan aku tidak sanggup mendengar terlalu pelan untuk telingaku yang tua aku punya doa Semoga di lain waktu aku bisa berjumpa sekedar menatapnya tanpa menyentuh dia yg sudah berikan sepotong hatinya untukku Terima kasih nak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar