“USADA”
PENGOBATAN TRADISIONAL BALI
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bali pada
khususnya dan Indonesia pada umumnya masih memiliki budaya pengobatan yang
ternyata cukup manjur dan masih dipercayai oleh masyarakatnya untuk menanggulangi
penyakit yang ada. Peninggalan budaya ini hendaknya tetap dipelihara dan
dilestarikan, sehingga mampu dipergunakan untuk menunjang pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya lahir dan bathin. Dewasa ini pengetahuan
orang Bali tentang penyembuhan (usada) masih mempunyai kehidupan yang
sungguh-sungguh berhubungan dengan agama Hindu, hanya sedikit orang yang mau
mempelajari secara seksama. Hal ini disebabkan bahwa masyarakat Bali mengalami
hambatan sosio-psikologis untuk mempelajari lontar (usada
dan tutur). Karena ada wacana yang ditafsirkan dan ditransformasikan
secara keliru sehingga masyarakat merasa sungkan dan ragu serta takut untuk
mempelajari teks lontar. Misalnya adanya wacana aywa wera (pengendalian
diri atau agar hati-hati) dalam belajar, hal ini diartikan tidak boleh
diberitahu atau dipelajari. Pengobatan tradisional Bali (usada) yang
dikenalkan oleh para leluhur merupakan ilmu pengetahuan penyembuhan yang
dijiwai oleh nilai-nilai agama Hindu. Sukantra (1992) menyatakan, usada adalah
ilmu pengobatan tradisional Bali, yang sumber ajarannya terdapat pada lontar. Lontar
masalah pengobatan di Bali dapat dibagi menjadi dua golongan yakni golongan
lontar usadha dan lontar tutur (Nala, 2002). Di dalam lontar
tutur (tatwa) berisi tentang ajaran aksara gaib atau wijaksara. Ajaran
anatomi, phisiologi, falsafah sehat-sakit, padewasaan mengobati orang sakit,
sesana balian, tatenger sakit. Sedangkan di dalam Lontar Usada berisi
tentang cara memeriksa pasien, memperkirakan penyakit (diagnosa), meramu obat
(farmasi), mengobati (terapi), memperkirakan jalannya penyakit (prognosis),
upacara yang berkaitan tentang masalah pencegahan (preventif), dan pengobatan
(kuratif). Lebih Lanjut dalam Lontar Usada Taru Pramana dijelaskan
bahan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuan. Di dalam usada ini secara mitologi
tumbuh-tumbuhan itu dapat berbicara dan menceritrakan khasiat dirinya. Pengobat
tradisional Bali yang betul betul mempelajari usada disebut
Balian
usada.
1.2 Pengertian Usada dan
Balian
Usada adalah pengetahuan
pengobatan tradisional Bali, sebagai sumber konsep untuk memecahkan masalah di
bidang kesehatan. Dengan menguasai konsep usada tersebut dan
memanfaatkannya dalam kerangka konseptual di bidang pencegahan, pengobatan,
rehabilitasi serta penelitian berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan. Kata usada berasal dari kata ausadhi (bhs.
Sansekerta) yang berarti tumbuhtumbuhan yang mengandung khasiat obat-obatan
(Nala, 1992:1). Kata usada ini tidaklah asing bagi masyarakat di Bali, karena
kata usada sering dipergunakan dalam percakapan sehari-hari dalam kaitan dengan
mengobati orang sakit. Menurut Sukantra (1992:124) menyatakan usada adalah ilmu
pengobatan tradisional. Masyarakat di Bali masih percaya bahwa pengobatan
dengan usada banyak maanfaatnya untuk menyembuhkan orang sakit. Balian adalah
pengobat tradisional Bali yakni, orang yang mempunyai kemampuan untuk mengobati
orang sakit. Kemampuan untuk mengobati ini diperoleh dengan berbagai cara yaitu
:
- Jenis
balian berdasarkan pengetahuan yang diperoleh :
• Balian
katakson adalah balian yang mendapat keahlian melalui taksu.
Taksu adalah kekuatan gaib yang masuk kedalam diri seseorang dan mempengaruhi
orang tersebut, baik cara berpikir, berbicara maupun tingkah lakukanya. Karena
kemasukan taksu inilah orang tersebut mampu untuk mengobati orang yang
sakit.
• Balian
kapican adalah orang yang mendapat benda bertuah yang dapat dipergunakan
untuk menyembuhkan orang sakit. Benda bertuah ini disebut pica. Dengan mempergunakan
pica yang didapatkan balian tersebut mampu menyembuhkan penyakit.
• Balian
usada adalah seseorang dengan sadar belajar tentang ilmu pengobatan,
baik melalui guru waktra, belajar pada balian, maupun belajar sendiri
melalui lontar usada.
• Balian
campuran adalah balian tatakson maupun balian pica yang mempelajari
usada.
- Jenis
balian berdasarkan tujuannya :
• Balian panengen (baik)
• Balian Pangiwa (jahat)
- Jenis
balian berdasarkan profesi :
• Lung (patah
tulang)
• Manak (beranak)
• Apun (lulur)
• Wuut (urut)
• Kacekel (pijat)
II
SEHAT DAN SAKIT
2.1 Tri Murti
Manusia
disebut sehat, apabila semua sistem dan unsur pembentuk tubuh (panca maha
bhuta) yang berhubungan dengan aksara panca brahma (Sang, Bang, Tang,
Ang, Ing) serta cairan tubuhnya berada dalam keadaan seimbang dan dapat berfungsi
dengan baik. Sistem tubuh dikendalikan oleh suatu cairan humoral. Cairan
humoral ini terdiri dari tiga unsur yang disebut dengan tri dosha (vatta=unsur
udara, pitta=unsur
api, dan kapha=unsur air). Tiga unsur cairan tri dosha (Unsur
udara, unsur api, dan unsur air) dalam pratek pengobatan oleh balian dan
menurut agama Hindu di Bali (Siwasidhanta), Ida Sang Hyang
Widhi atau Bhatara Siwa (Tuhan) yang menciptakan semua yang ada di jagad
raya ini. Beliau pula yang mengadakan penyakit dan obat.
Dalam beberapa hasil wawancara dengan balian dan sesuai dengan yang tertera
dalam lontar (Usada Ola Sari, Usada Separa, Usada Sari, Usada
Cemeng Sari) disebutkan siapa yang membuat penyakit dan siapa yang dapat menyembuhkannya.
Penyakit itu tunggal dengan obatnya, apabila salah cara mengobati akan menjadi
penyakit dan apabila benar cara mengobati akan menjadi sembuh (sehat). Secara
umum penyakit ada tiga jenis, yakni
·
penyakit panes (panas),
·
nyem (dingin), dan
·
sebaa (panas-dingin).
Demikian pula tentang
obatnya. Ada obat yang berkasihat
·
anget (hangat),
·
tis (sejuk),dan
·
dumelada (sedang).
·
Untuk melaksanakan semua
aktifitas ini adalah
·
Brahma,
·
Wisnu, dan
·
Iswara.
Disebut
juga dengan Sang Hyang Tri Purusa atau Tri Murti atau
Tri Sakti wujud Beliau adalah api, air dan udara.
Penyakit panes dan obat yang berkasihat anget, menjadi wewenang
Bhatara Brahma. Bhatara Wisnu bertugas untuk mengadakan penyakit nyem dan
obat yang berkasihat tis. Bhatara Iswara mengadakan penyaki sebaa dan
obat yang berkasihat dumelada. Penyakit seperti kita ketahui, tidaklah
hanya merupakan gejala biologi saja, tetapi memiliki dimensi yang lain yakni sosial
budaya. Menyembuhkan suatu
penyakit
tidaklah cukup hanya ditangani masalah biologinya saja, tetapi harus digarap
masalah sosial budayanya. Masyarakat pada umumnya mencari pertolongan pengobatan
bukanlah karena penyakit yang patogen, tetapi kebanyakan akibat adanya
kelainan fungsi dari tubuhnya. Masyarakat di Bali masih percaya bahwa pengobatan
dengan usada banyak maanfaatnya untuk menyembuhkan orang sakit.
Walaupun
telah banyak ada Puskesmas tersebar merata di setiap kecamatan, tetapi berobat
ke pengobat tradisional Bali (balian) masih merupakan pilihan yang tidak
dapat dikesampingkan begitu saja baik bagi orang desa maupun orang kota.
2.2 Jenis
Penyakit
Penyakit
secara umum dapat dibedakan atas dua macam yaitu :
1. Penyakit Sekala
(Penyakit naturalistik) :
• Dalem (Penyakit Dalam)
o Penyakit Panas
o Penyakit Panas-Dingin
o Penyakit Dingin.
• Barah (Bengkak local)
• Mokan (Badan bengkak dan sakit)
• Buh (perut bengkak dan berair)
• Pemali (Sakit seperti
ditusuk-tusuk)
• Sula (Sakit melilit di perut atau
kolik)
• Sirah (sakit kepala, pusing)
• Kulit (Penyakit kulit)
• Tuju (Rematik, bengkak berpindah)
• Tiwang (Sakit ngilu atau kejang)
• Upas (Gatal dari dalam badan atau
luar badan)
2. Penyakit Niskala
(Penyakit Personalistik)
• Leyak (Penyakit disebabkan oleh
manusia yang dilihat lain)
• Desti
(Penyakit dengan mempergunakan media milik yang akan dituju)
• Teluh
(Penyakit yang disebabkan oleh makhluk mirip manusia seperti bayangan, dll)
• Papasangan
(Penyakit disebabkan oleh benda yang berkekuatan magis di tanam di tempat orang
yang dituju)
III.
PENGOBATAN
3.1
Serana dan Tamba
Pengobatan
yang dilakukan oleh Balian di Bali dikenal dengan istilah
Tatambaan, dimana Tamba
berarti obat (ubad). Dalam prosesi pembuatan obat oleh balian
ada dua hal yang perlu mendapat perhatian yakni serana dan tamba.
Tamba adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyembuhkan
orang sakit, pada umumnya terdiri dari ramuan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan serana
adalah merupakan alat penghubung antara kekuatan Balian dengan
penyebab penyakit yang ada pada pasien. Obat yang diberikan oleh orang biasa
tanpa disertai dengan kekuatan gaib, maka dikatakan bahwa obat itu tanpa
serana. Tamba dan serana merupakan satu kesatuan
sebagai suatu alat untuk menyembuhkan orang yang sakit. Keduanya saling
menunjang agar dapat berfungsi maksimal.
3.2
Bahan obat
1.
Penyakit Sekala :
o
Bahan
Obat :
Taru (tanaman)
Sato atau Buron (binatang)
Yeh atau Toya (air)
Sarana pertiwi (garam, mineral)
Madu, susu, arak, tuak, dan brem.
o
Bentuk
Obat :
Padet (padat)
Enceh (cair)
Belek (setengah padat-cair)
o
Cara
Pembuatan :
Ulig (digerus)
Pakpak (dikunyah)
Lablab (direbus)
Goreng (digoreng)
Nyahnyah (dioseng)
Tambus (dimasukkan diabu panas)
Tunu (dipanggang)
o
Cara
Penggunaan :
Obat dalam :
• Tetes
(diteteskan)
• Tutuh
(dimasukkan melalui hidung)
• Loloh
(diminum)
Obat luar :
• Oles
(dioleskan)
• Boreh
(dilulur)
• Simbuh
(disembur)
• Uap
(diurapkan)
• Usug
(dikompres)
• Ses
(pembersihan luka)
• Limpun
(diurut)
• Kacekel
(dipijat)
• Tampel
(ditempel).
o
Khasiat
obat :
Anget (panas)
Tis (dingin)
Dumalada (sedang).
2. Penyakit Niskala :
o
Dengan
mempergunakan prana (energi) melalui :
Meditasi
Menghidupkan chakra.
Menghidupkan aksara dalam diri
Dengan dasa bayu
Dengan kanda pat.
Dan Lain Sebagainya.
3.3. Jenis Penyakit dan
Pengobatan
Penyakit Kulit :
1. Tilas Naga.
Bahan Obat :
Obat Luar :
• Kules
lelipi (kulit ular), Daun Nasi-Nasi, Injin, Kunyit, Hati ayam Bihing
(merah) dibakar.
Cara Pembuatan :
• Semua
bahan obat tersebut di gerus (Ulig) ditambah air panas, setelah itu
disaring. Air saringannya ditambahkan bedak. Dipakai sebagai bedak pada kulit
yang sakit.
Obat Dalam :
• Lunak
(asem), Gula Bali, Kunyit (kunir), Madu.
Cara Pembuatan :
• Kunyit (kunir) dikikih
(diparut), lunak, gula bali, dan madu di gerus dan ditambahkan air
angat satu gelas kemudian disaring. Air saringannya diminum 3 X sehari (Pagi,
Sore, dan Malam).
2.
Tilas
Bunga.
Bahan Obat :
Obat Luar :
• Jahe,
Kunyit (kunir), Kencur, kerikan pohon cempaka, jajan begina
matah dibakar, air cuka.
Cara Pembuatan :
• Jahe,
Kunir, Kencur, Kerikan Pohon Cempaka, Jajan begina digerus (ulig)
ditambah air cuka kemudia disaring. Air saringan dipakai obat Oles pada
kulit yang sakit.
Obat Dalam :
• Padang
Sendok, Lamongan, Temu-temu, madu, jeruk Nipis.
Cara Pembuatan :
• Padang
Sendok, Lamongan digerus ditambahkan air angat satu gelas kemudian airnya
diperas. Air perasan ditambahkan air jeruk nipis dan madu, diminum 3 kali.
3. Penyakit Lepra :
Bahan Obat :
• Hong taen
sapi, hong tiing, hong telagi, hong dedalu, hong bulan, buni selem, umbi game,
lunak tanek selem, cuka belanda, wiski.
Cara Pembuatan :
• Hong taen
sapi, hong tiing, hong telagi, hong dedalu, hong bulan, buni selem, umbi game,
lunak tanek selem, semua bahan tersebut digerus sampai halus
kemudian disaring dan ditambahkan cukabelanda, dan wiski.
• Catatan dilakukan pembersihan (lukat)
di Pemuhun (tempat Pembakaran jenazah; dan disertai dengan mengaturkan caru.
4. kusta, bulenan (kurap),
dan Lepra.
Bahan Obat :
Obat
Dalam :
• Buah
jebug + Kakap Sedah + Buah Base + Gambir
Cara Pembuatan :
• Buah
jebug + Kakap Sedah + Buah Base + Gambir digerus sampai alus
kemudian ditambahkan air panas secukupnya disaring; airnya diminum satu sendok
makan setiap hari 3 kali (Pagi, Siang, dan Sore).
Obat Luar :
• Kakap
sedah + Jahe + Isen Kapur + Kesune Jangu + Akah Paku Dukut + Inan Kunyit.
Cara Pembuatan :
• Kakap
sedah + Jahe + Isen Kapur + Kesune Jangu + Akah Paku Dukut + Inan Kunyit semuanya
digerus dipakai boreh.
5. Alergi Kulit
Bahan Obat :
• Kakap
Base + Inan Kunyit + Dakep-dakep
Cara Pembuatan :
• Kakap
Base + Inan Kunyit + Dakep-dakep digerus kemudian ditambahkan air
panas disaring diminum sebagai loloh.
Penyakit
Saluran Pernapasan.
1. Bengek (Sulingan)
Bahan Obat :
• Air
Bungkak (kelapa Muda), Daun Kesimbukan, Daun Pancar Sona, Sari
Kuning, Air Damuh.
Cara Pembuatan :
• Air
Bungkak (kelapa Muda), Daun Kesimbukan, Daun Pancar Sona, Sari
Kuning direbus. Airnya disaring ditambahkan air Danuh dipakai Tutuh
(obat masuk melalui hidung).
2.
Batuk Kering
Obat Dalam :
Bahan Obat :
• Bunga
belimbing Buluh, Daun Pancar Sona, Bawang Metambus, Daun Sulasih mihik, Kencur.
Jeruk nipis.
Cara Pembuatan :
• Bunga
belimbing Buluh, Daun Pancar Sona, Bawang Metambus, Daun Sulasih mihik, Kencur
ditumbuk dimasukkan dalam kantong plastik kemudian dikukus setelah itu
diperas. Air perasannya ditambahkan jeruk nipis diminum 3 X dalam
sehari.
Obat Luar :
Bahan
Obat :
• Biji
Nangka, Mesui, Jebuharum, jahe
Cara Pembuatan :
• Biji
Nangka, Mesui, Jebuharum, jahe digerus (ulig) ditempelkan
pada dada (ulu hati).
3. Kohkohan (Batuk
Berdahak)
Obat Dalam
Bahan Obat :
• Daun
Belimbing Besi, Kunir, Kulit Kelapa Ditambus, Bawang ditambus, Lunak.
Cara Pembuatan :
• Daun
Belimbing Besi, Kunir, Kulit Kelapa Ditambus, Bawang ditambus, Lunak. Digerus
(ulig) ditambahkan air Panas, kemudian disaring. Air saringannya
diminum.
Obat Luar
Bahan Obat :
• Bungkil
Biu dang saba, Bawang metambus, kepik Waru, minyak kelapa bali.
Cara pembuatan :
• Bungkil
Biu dang saba, Bawang metambus, kepik Waru digerus kemudian
ditambahkan minyak kelapa bali dipakai obat tempel pada tulang
Gihing.
4.
Penyakit saluran Pernapasan
Bahan Obat :
Obat Luar :
• Liligundi
Sekemulan + Kesuna Jangu + Kencur + Beras
Cara Pembuatan
• Liligundi
Sekemulan + Kesuna Jangu + Kencur + Beras digerus sampai alus
ditambahkan air panas secukupnya.
5.
Penyakit batuk Berdarah
Bahan Obatnya :
• (Jahe
Pahit + Jeruk Nipis + Minyak Dehe digunakan sebagai loloh).
Penyakit Perut
1.
Buh (Perut Membesar)
Bahan Obat :
• Biji Tabu
(waluh),
Pepaya matang, Kentang, Wortel, ½ sendok cuka, ½ sendok brem, ½ kecap manis.
Cara Pembuatan :
• Biji Tabu
(waluh)
dinyanyah kemudian digerus, Pepaya matang, Kentang, Wortel dikihkih kemudian
dikukus airnya diambil ditambahkan ½ sendok cuka. ½ sendok brem, ½ kecap manis,
lalu diminum untuk obat.
2.
Mag.
Bahan Obat :
Obat Dalam :
• Ketela
Bun (rambat),
Garam sedikit, Air Titisan.
Cara Pembuatan :
• Ketela
Bun (rambat)
diparut, ditambahkan Garam sedikit, Air Titisan kemudian dimakan sehari
empat kali.
Obat Luar
Bahan Obat :
• Kulit
manggis, Kesuna Jangu, Abu (arang), minyak kelapa bali.
Cara Pembuatan :
• Kulit
manggis, Kesuna Jangu, Abu (arang) digerus sampai halus kemudian
ditambahkan minyak kelapa bali ditempelkan pada ulu hati.
3.
Perut Panas dan Atau dingin karena infeksi.
Bahan Obat : Bidara Upas
Cara Pembuatan :
• Bidara
Upas Direndam Dengan Air Panas, setelah dingin diminum dengan dosis tiga gelas
dalam satu hari.
4.
Berak Darah
Bahan Obatnya :
• Sri Kaya
Masak + Es Batu sampai dingin, kemudian dimakan.
• Babakan
Jati + Bawang Adas + asaban Cenana digerus sampai alus kemudian disaring
dijadikan loloh.
5.
Perut Sakit :
Bahan Obat :
• Kerikan
Buah + Kerikan Gedang + Bangle Tiga Iria + Uyah Areng.
Cara Pembuatan :
• Kerikan
Buah + Kerikan Gedang + Bangle Tiga Iria + Uyah Areng dipapak disimbuhkan
dibagian perut yang sakit.
Sakit Tulang
Bahan Obat :
Obat Luar :
• Akar Kayu
Tulang, Akar Sambung Tulang, Akar kayu Tiwang, Akar liligundi,
kelapa ental, sindrong jangkep.
Cara Pembuatan :
• Akar Kayu
Tulang, Akar Sambung Tulang, Akar kayu Tiwang, Akar liligundi, kelapa ental,
sindrong jangkep digerus kemudian digoreng dipakai untuk boreh
pada bagian yang sakit.
• Bata
merah digambar dengan Ongkara dipanaskan dan diatasnya diisi daun
liligundi secukupnya dan diinjak dengan kaki yang sakit sampai keluar air
pada kaki yang sakit.
Obat Dalam :
• Daun Paye
Puuh,
Kuncuk Pule, Daun Ginten Cemeng, Temukus, akah kayu angket, temu ireng, jahe
pahit
Cara Pembuatan :
• Daun Paye
Puuh, Kuncuk Pule, Daun Ginten Cemeng, Temukus, akah kayu angket, temu ireng,
jahe pahit digerus kemudian ditambahkan air panas
secukupnya dan disaring. Air saringannya diminum 3 kali dalam sehari.
Sakit Kepala.
1.
Puruh atau Belahan
Obat Luar :
• kulit
telur ayam, daun sembung, mesui, cekuh nunggal, buah base, daun
dagdag.
Cara Pembuatan :
• kulit
telur ayam, daun sembung, mesui, cekuh nunggal, buah base digerus sampai
halus kemudian ditempelkan pada kepala ditutup dengan daun
dagdag. Catatan dalam pengobatan tidak boleh kena asap, merokok,
kena air. Dan untuk obat urutnya dipergunakan bawang merah, kayu
putih, limo diurut pada tulang belakang (tulang gihing).
2.
Obat Rambut Rontok
Bahan Obatnya :
Obat Luar :
• Kelabet,
daun langir, daun mangkok, lidah buaya, putih semangka pusuh.
Cara Pembuatan :
• Kelabet,
daun langir, daun mangkok, lidah buaya, putih semangka pusuh di lablab kemudian
disaring, airnya dimasukkan ke dalam botol ditutup kemudian didinginkan
dalam air baru dipakai dikepala sampai kena kulit kepala.
Obat Dalam :
• Daun
jempiring, gula bali,
Cara Pembuatan :
• Daun
jempiring, gula bali digerus kemudian disaring diminum.
Penyakit Pada Wanita
1. Keputihan
Bahan Obat :
Obat Luar :
• Daun
keliki, kulit manggis, bawang merah.
Cara Pembuatan :
• Daun
keliki, kulit manggis, bawang merah digerus ditempelkan pada perut.
Obat Dalam :
• Akah
kemogan, tain yeh, umbi ikose (sejenis isen).
Cara Pembuatan :
• Akah
kemogan, tain yeh, umbi ikose (sejenis isen) digerus dan ditambahkan
air panas secukupnya kemudian disaring dan diminum sebagai loloh.
2.
Datang Bulan Tak Lancar.
Bahan Obat :
Obat Luar :
• temako,
lunak, minyak tandusan
Cara Pembuatan :
• temako,
lunak, minyak tandusan digerus ditempelkan pada pusar pada malam
hari.
Obat Dalam :
• daun
isen, gula bali, akah biu dang saba, blangsah buah, sari kuning.
Cara Pembuatan :
• daun
isen, gula bali, akah biu dang saba, blangsah buah, sari kuning digerus
kemudian ditambah air panas dan disaring, airnya diminum untuk obat.
3. Vagina Sakit
Bahan Obat
Obat Luar :
• untuk
Mandi : daun candi late direbus untuk air mandi.
• Untuk
oles : jagung muda, gadung cina, buah kem, umbi ilak, daun ilak, semuanya
direbus disaring kemudian ditambahkan dengan perbandingan 1 : 1 air
mawar.
Sakit Gigi
1. Sakit Gigi tidak ada
ocel
Bahan Obat :
a. Untuk gosok gigi : Getah
kamboja ditambah odol atau garam
b. Obat
kumur : Babakan ental, garam direbus, air rebusan dipakai kumurkumur.
c. Obat oles : Daun kayu anyeket,
daun tabia lombok, hatin bawang, air cendana semua bahan digerus sampai
halus.
2.
Sakit Gigi Yang Berlubang
Bahan Obat :
• arang
Kau-kau, sembung, trusi.
Cara Pembuatan
• arang
Kau-kau, sembung, trusi digerus ditambahkan air panas dijadikan obat kumur.
3.
Sakit Gigi
Bahan Obat :
• Jahe
Pahit + Jeruk Nipis + Minyak Dehe + Boton Tuwung Kanji yang Tua.
Cara Pembuatan :
• Jahe
Pahit + Jeruk Nipis + Minyak Dehe + Botun Tuwung Kanji yang Tua di lablab,
kemudian airnya disaring dipakai obat kumur.
• Air Lumut
dipakai Kumur-Kumur.
Obat Pitalitas (Wandu)
Bahan Obat :
Obat Dalam :
• Kuning
Telur ayam, air kunir 1 sendok, serbuk merica, madu dicampur dijadikan satu dan
diminum sebagai loloh.
• Kuud
ental, wortel, ketela. Kelapa metunu; semuanya itu digerus
kemudian dikukus, airnya diambil dijadikan loloh.
Obat Luar :
• Buah
Tibah dicocok dimasukkan garam, kemudian ditambus, kemudian
diinjak tepat kena cekok kaki.
• Kelapa hijau muda+27 biji merica
-------- minum
• Mempeenak
Rasa : sari bunga pudak+madu+pijer, lalu disaring --- Dioleskan pada kelamin.
• Menghidupkan
Penis : Lawos 3 iris+bawang Tunggal 7 iris+daun jeruju dijadikan loloh + Tuak
----minum.
Obat Luka
Bahan Obat :
• Minyak
Alu, Yeh Lunak, Yeh Jeruk Purut, dipakai obat oles luka.
• Isen,
Batang jepun di lablab atau ditambus airnya dipakai obat oles.
Penyakit Mata
1.
Mata Merah :
Bahan Obat :
• Air
Batang Simbukan, Umbi tunjung, air kakap.
Cara Pembuatan :
• Umbi
Tunjung ditambus , ditambah air batang simbukan dan air kakap kemudian
disaring; airnya dijadikan obat tetes.
• Air
rebusan daun Kelor dipakai air mencuci mata setiap bangun pagi.
2.
Mata Tumbuhan (ada daging di dalam mata)
Bahan Obatnya :
• Darah
Bulu ekor ayam, Darah Ekor lindung dipakai obat tetes mata.
Gangguan Saluran Kencing
1. Kencing Darah
Bahan Obatnya :
• Semangka
+ Gula Batu
Cara Pembuatan :
• Semangka
dicocok sampai berlubang kemudian dimasukkan gula batu didiamkan selama satu
hari, kemudian air semangka itu diminum untuk obat.
2. Kencing Batu
Bahan Obatnya :
• Kelungah
Nyuh Mulung + Bunga Gedang Renteng + Bawang Adas + Bulih Sutra + Jeruk Nipis.
Cara Pembuatan :
• Kelungah
Nyuh Mulung dilobangi dan dimasukkan Bunga Gedang Renteng + Bawang Adas + Bulih
Sutra + Jeruk Nipis, kemudian didadah sampai matang. Airnya diminum lebih
kurang dengan dosis 2 sampai 3 kelapa dalam sehari.
3. Penyakit Kencing Manis
Bahan Obatnya :
• Widara
Upas + Jahe Pahit + Jeruk Nipis + Sambi Roto + Bidara
Upas.
Cara Pembuatan :
• Widara
Upas + Jahe Pahit + Jeruk Nipis + Sambi Roto + Bidara Upas direbus sampai
mendidih dan air tinggal sepertiganya, kemudian disaring. Air saringannya
diminum sebagai obat.
Penyakit Asam Urat
Bahan Obat :
Obat Luar :
• Babakan
Juwet + Babakan Book + Babakan Jepun + Pomor Bubuk + Kesuna Jangu + Isen Pabuan
+ Air Cuka.
Cara Pembuatan :
• Babakan
Juwet + Babakan Book + Babakan Jepun + Pomor Bubuk + Kesuna Jangu + Isen Pabuan
digerus sampai alus kemudian ditambahkan air panas secukupnya disaring kemudian
+ Air Cuka.
Obat Bengkak
Bahan Obatnya :
• Jabug
Arum 3 Biji + Inan Kunyit + Temutis
Cara Pembuatan :
• Jabug
Arum 3 Biji + Inan Kunyit + Temutis di kunyah sampai alus kemudian disimbuhkan
pada tempat yang bengkak.
Darah Kotor
Bahan Obat :
• Buah
Menori (di ambil bijinya yang muda) + Pancar Sona Sekembulan.
Cara Pembuatan :
• Buah
Menori (di ambil bijinya yang muda) + Pancar Sona Sekembulan di Gerus Sampai
Alus ditambahkan air panas secukupnya, kemudian disaring. Diminum sebagai
loloh.
Obat Jerawat
Bahan Obatnya :
• Kakap
Tabia Bun + Kesuna Jangu + Akah Paku Jukut + Inan Kunyit.
Cara Pembuatan :
• Kakap
Tabia Bun + Kesuna Jangu + Akah Paku Jukut + Inan Kunyit di gerus sampai alus
dijadikan boreh (bedak) pada Jerawat.
……….oo0oo……..