SALINAN LONTAR
WIKSU PUNGU
Judul Lontar |
: Wiksu Pungu |
Milik |
: Giriya Gunung Payangan |
Disalin oleh |
: Ida Bagus Bajra |
Alamat |
: Giriya Gunung Payangan |
Selesai |
: 23 Juni 2015 |
Dijilid oleh |
: YDK-Bali.07.2015 |
Diperiksa oleh |
: |
Diberikan kepada |
: |
1.a. Semoga tidak ada halangan
Tersebutlah beliau Sang Maharesi, telah sempurna keutamaan beliau tentang rasa dari Danur Weddha. Beliau adalah seorang pendeta yang menguasai asal-muasal dari segala Tattwa, sari-sari dari ajaran shastra, terutama menguasai tentang dasar-dasar kegunaanya serta sampai pada pahala-pahala pada akhirnya.
Ketika beliau sedang menyatukan diri dengan Hyang Agama, luar biasa keshaktian beliau, bahkan jauh melebihi kualitas dharmanya Sang Hyang. Beliau mengetahui makna dari pertanda-pertanda atau wangsit tentang keinginan-keinginan Bhatara, yang dijadikan junjungan di kiri dan junjungan kanan, termasuk para Dewa, Dewata, Gandharwa, serta perilaku para Bhuta, Kala, Dhengen, yang memeluk atau melingkari pangkal dari ketiga tingkatan jagat ini. Diketahui juga oleh beliau tentang pikiran-pikirannya dan perasaan-perasaannya masing-masing. Dalam hubungan dengan para Hyang semuanya, sesungguhnya beliau itulah
1.b. sebagai Dewa yang berkedudukan di puncak dari ketiga tingkatan jagat. Semuanya itu dengan sangat jelas oleh dirinya dilihat, yaitu sifat-sifat dan perasaan-perasaan mereka masing-masing, sampai pada penjelmaan mereka di kelak kemudian hari juga telah diketahui olehnya, serta persatuan dari ketiga tingkatan bhuwana, dan bahkan sebagai Dewanya Hyang Shiwatmaka, Dewa Pitara, dan Bhatara Pitra. Siapakah beliau yang ternyata seperti itu keadaannya?
Beliau itu bernama Wiksu Pungu, karena senantiasa beliau dalam keadaan sadar atau ingat, lagi pula beliau adalah seseorang yang menjalankan brata Brahmacari atau berpantang berhubungan badan dengan perempuan, di dalam pertapaannya beliau hendak mengetahui awal mula dari adanya bumi. Beliau adalah sebagai anak keturunan dari Mpu Tutur, yang menjadi Dewa pada awal mula dari adanya bumi, Wali Tattwa, itu pulalah sebab-musababnya sehingga ada yang disebut Bumi Bali sampai pada masa sekarang ini, karena Bumi Bali itu sudah dihuni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar